Dosen
Pengasuh:
TANGGAL: 09/05/2011
Abdu masud,s.pd,m.si
Zoologi vertebrata
O
L
E
H
NAMA :
EKO PURNOMO
NPM : 030-909-021
SEMESTER : IV (EMPAT)
Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan
Universitas khairun ternate
Program study pendidikan biologi
2011
Hewan Vertebrata
1. Pengertian
Hewan vertebrata yaitu hewan yang
bertulang belakang atau punggung. Memiliki
struktur tubuh yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan hewan Invertebrata.
Hewan vertebrata memiliki tali yang merupakan susunan tempat terkumpulnya
sel-sel saraf dan memiliki perpanjangan kumpulan saraf dari otak. Tali ini
tidak di memiliki oleh yang tidak bertulang punggung. Dalam memenuhi
kebutuhannya, hewan vertebrata telah memiliki system kerja sempurna peredaran
darah berpusat organ jantung dengan pembuluh-pembuluh menjadi salurannya.
Ciri-ciri tubuh hewan yang bertulang belakang:
1. Mempunyai tulang yang terentang dari balakang kepala sampai bagian ekor.
2. Mempunyai otak yang dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak.
3. Tubuh berbentuk simetris bilateral.
4. mempunyai kepala, leher, badan dan ekor walaupun ekor dan leher tidak
mutlak ada contohnya pada katak.
Ciri alat tubuh hewan yang bertulang belakang sebagai berikut:
1. Mempunyai kelenjar bundar, endoksin yang menghasilkan hormon untuk
pengendalian. Pertumbuhan dan proses fisiologis atau faal tubuh
2. Susunan saraf terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang
3. Bersuhu tubuh panas dan tetap (homoiternal) dan bersuhu tubuh dingin
sesuai dengan kondisi lingkungan (poikiloternal)
4. Sistem pernapasan/terpirasi dengan paru-paru (pulmonosum) kulit dan
insang operculum
5. Alat pencernaan memanjang mulai dari mulut sampai ke anus yang terletak
di sebelah vertran (depan) dan tulang belakang
6. Kulit terdiri atas epidermis (bagian luar) dan endodermis (bagian dalam)
7. Alat reproduksi berpasangan kecuali pada burung, kedua kelenjar kelamin
berupa ovalium dan testis menghasilkan sel tubuh dan sel sperma
Hewan bertulang belakang (vertebrata) ini terdiri atas kelas yaitu:
1. Kelas Pisces (Ikan)
2. Kelas Amphibi (Latin amphi =
dua, bia = hidup)
3. Kelas Reftilia (Bahasa latin repare = merangkak/merayap)
4. Kelas Aves (Burung)
5. Kelas mamalia (Bahasa latin mamae artinya kelenjar buah dada, mamalia
artinya hewan menyusui)
Ikan memiliki bermacam ukuran, mulai dari paus hiu
yang berukuran 14 meter (45 ft) hingga stout infantfish yang hanya berukuran 7
mm (kira-kira 1/4 inci). Ada beberapa hewan air yang sering dianggap sebagai
"ikan", seperti ikan paus, ikan cumi dan ikan duyung, yang sebenarnya
tidak tergolong sebagai ikan.Daftar isi [sembunyikan]
1 Klasifikasi
2 Ekologi ikan
3 Catatan kaki
4 Lihat pula
5 Pranala luar
Klasifikasi
Ikan adalah kelompok parafiletik: ini berarti, setiap kelas yang memuat
semua ikan akan mencakup pula tetrapoda yang bukan ikan. Atas dasar ini,
pengelompokan seperti Kelas Pisces, seperti pada masa lalu, tidak layak
digunakan lagi.
Berikut adalah unit-unit yang mencakup semua vertebrata yang biasa disebut
sebagai ikan:
Subkelas Pteraspidomorphi (ikan tak berahang primitif)
Kelas Thelodonti
Kelas Anaspida
(tidak berstatus) Cephalaspidomorphi (ikan tak berahang primitif)
(tidak berstatus) Hyperoartia
Petromyzontidae (lamprey)
Kelas Galeaspida
Kelas Pituriaspida
Kelas Osteostraci
Infrafilum Gnathostomata (vertebrata berahang)
Kelas Placodermi (ikan berperisai, punah)
Kelas Chondrichthyes (ikan bertulang rawan: hiu, pari)
Kelas Acanthodii (hiu berduri, punah)
Superkelas Osteichthyes (ikan bertulang sejati: mencakup hampir semua ikan
penting masa kini)
Kelas Actinopterygii (ikan bersirip
kipas)
Kelas Sarcopterygii (ikan sirip
berdaging/ikan bersirip cuping)
Subkelas Coelacanthimorpha
(coelacanth)
Subkelas Dipnoi (ikan paru)
Ekologi ikan
Ikan dapat ditemukan di hampir semua "genangan" air yang
berukuran besar baik air tawar, air payau maupun air asin pada kedalaman
bervariasi, dari dekat permukaan hingga beberapa ribu meter di bawah permukaan.
Namun, danau yang terlalu asin seperti Great Salt Lake tidak bisa menghidupi
ikan. Ada beberapa spesies ikan dibudidayakan untuk dipelihara untuk dipamerkan
dalam akuarium.
Ikan adalah sumber makanan yang penting. Hewan air lain, seperti moluska
dan krustasea kadang dianggap pula sebagai ikan ketika digunakan sebagai sumber
makanan. Menangkap ikan untuk keperluan makan dalam jumlah kecil atau olah raga
sering disebut sebagai memancing. Hasil penangkapan ikan dunia setiap tahunnya
berjumlah sekitar 100 juta ton.
Overfishing adalah sebuah istilah
dalam bahasa Inggris untuk menjelaskan penangkapan ikan secara berlebihan.
Fenomena ini merupakan ancaman bagi berbagai spesies ikan. Pada tanggal 15 Mei
2003, jurnal Nature melaporkan bahwa semua spesies ikan laut yang berukuran
besar telah ditangkap berlebihan secara sistematis hingga jumlahnya kurang dari
10% jumlah yang ada pada tahun 1950. Penulis artikel pada jurnal tersebut menyarankan pengurangan penangkapan
ikan secara drastis dan reservasi habitat laut di seluruh dunia.
2. KELAS AMPHIBIA
A.
KARAKTERISTIK.
Klasifikasi
Amphibi, yaitu (Radiopoetro, 1996) :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Amphibi
Ordo ;
Ranidae
Genus :
Bufo sp.
Kelompok amfibi, misalnya katak, merupakan jenis hewan ovipar. Katak jantan
dan katak betina tidak memiliki alat kelamin luar. Pembuahan katak terjadi di
luar tubuh. Pada saat kawin, katak jantan dan katak betina akan melakukan
ampleksus, yaitu katak jantan akan menempel pada punggung katak betina dan
menekan perut katak betina. Kemudian katak betina akan mengeluarkan ovum ke
dalam air.
Setiap ovum yang dikeluarkan
diselaputi oleh selaput telur (membran vitelin). Sebelumnya, ovum katak yang
telah matang dan berjumlah sepasang ditampung oleh suatu corong. Perjalanan
ovum dilanjutkan melalui oviduk.
Dekat pangkal oviduk pada katak
betina dewasa, terdapat saluran yang menggembung yang disebut kantung telur
(uterus). Oviduk katak betina terpisah dengan ureter. Oviduk nya berkelok-kelok
dan bermuara di kloaka.
Segera setelah katak betina
mengeluarkan ovum, katak jantan juga akan menyusul mengeluarkan sperma. Sperma
dihasilkan oleh testis yang berjumlah sepasang dan disalurkan ke dalam vas
deferens. Vas deferens katak jantan bersatu dengan ureter. Dari vas deferens
sperma lalu bermura di kloaka.
Setelah terjadi fertilisasi eksternal, ovum
akan diselimuti cairan kental sehingga kelompok telur tersebut berbentuk
gumpalan telur. Gumpalan telur yang telah dibuahi kemudian berkembang menjadi
berudu. Berudu awal yang keluar dari gumpalan telur bernapas dengan insang dan
melekat pada tumbuhan air dengan alat hisap.
Makanannya berupa fitoplankton
sehingga berudu tahap awal merupakan herbivora. Berudu awal kemudian berkembang
dari herbivora menjadi karnivora atau insektivora (pemakan serangga). Bersamaan
dengan itu mulai terbentuk lubang hidung dan paru-paru, serta celah-celah
insang mulai tertutup. Selanjutnya celah insang digantikan dengan anggota gerak
depan.
Setelah 3 bulan sejak terjadi
fertilisasi, mulailah terjadi metamorfosis. Anggota gerak depan menjadi
sempurna. Anak katak mulai berani mucul ke permukaan air, sehingga paru-parunya
mulai berfungsi. Pada saat itu, anak katak bernapas dengan dua organ, yaitu
insang dan paru-paru. Kelak fungsi insang berkurang dan menghilang, sedangkan
ekor makin memendek hingga akhirnya lenyap. Pada saat itulah metamorfosis katak
selesai.
Pernapasan pada Katak:
Alat pernapasan
pada katak terdiri atas selaput rongga mulut, kulit, dan paru-paru.
Mekanisme
pernapasan:
a. Selaput
rongga mulut
Bila faring dan rongga mulut bergerak, lubang hidung terbuka dan glotis
tertutup sehingga udara masuk rongga mulut melalui selaput rongga mulut yang
tipis.
b. Kulit
O2 yang masuk melalui kulit akan melewati vena kulit (vena kutanea)
kemudian ke jantung dan selanjutnya diedarkan ke seluruh tubuh. CO2 dari
jaringan dibawa ke jantung dan selanjutnya ke kulit dan paru-paru melalui
arteri kulit paru-paru (arteri pulmo kutanea).
c. Paru-paru
Katak mempunyai sepasang paru-paru yang berbentuk gelembung tempat
bermuara kapiler darah. Pada katak inspirasi dan ekspirasi berlangsung pada
saat mulut
1) Inspirasi
1) Inspirasi
Udara kaya O2
masuk ke paru-paru lewat selaput rongga mulut dan kulit. Otot sternohioideus
berkontraksi sehingga rongga mulut membesar, akibatnya udara luar yang kaya O2
masuk ke dalam rongga mulut melalui koane. Kemudian koane menutup dan segera
otot rahang bawah dan otot geniohioideus berkontraksi sehingga rongga mulut
mengecil. Mengecilnya rongga mulut mengakibatkan udara masuk ke celah-celah
yang terbuka menuju ke paru-paru. Dalam paru-paru terjadi pertukaran gas, O2
diikat oleh darah yang ada dalam pembuluh-pembuluh kapiler dinding paruparu,
sedangkan karbon dioksida dilepaskan.
2) Ekspirasi
Udara miskin O2
dilepaskan ke luar. Otot perut dan otot sternohioideus berkontraksi sehingga
udara yang ada di dalam paru-paru tertekan ke luar dan masuk ke dalam rongga
mulut. Celah tekak menutup dan koane membuka. Bersamaan dengan itu, otot rahang
bawah berkontraksi yang segera diikuti oleh kontraksi otot geniohioideus,
sehingga rongga mulut mengecil. Dengan mengecilnya rongga mulut, akibatnya
udara dari paruparu yang kaya CO2 akan keluar melalui koane.
B.
HABITAT.
Amphibi merupakan salah satu organisme
vertebrata yang hidup atau habitatnya berada di dua tempat yaitu di daratan,
dan diperairan. Pada saat di
daratan, ia bernapas dengan paru-paru serta kulit, sedangkan pada saat di
perairan ia bernapas dengan menggunakan kulit saja.
C.
STRUKTUR.
a. Anatomi Eksternal Amphibi
Tubuh
katak menunjukkan keadaan yang serupa dengan anggota-anggota lain dalam
ordonya, menjadi diperpendek oleh karena tidak ada cauda ( Radiopoetro, 1996).
Caput berujung tumpul, tanpa moncong
(rostrum) yang menonjol dan rima oris ialah terminal. Pada dataran dorsal
moncongnya tedapat sepasang nares atau lubang hidung yang kecil. Sepasang mata
terdapat hampir pada apeks caput, ia berukuran besar dan menonjol (Radiopoetro,
1996).
Truncus ialah pendek dan
kompak, memipih pada setengah bagian distal yaitu pada daerah yang ditempati
vertebrae sacrales. Serupa dengan vertebrata terrestrial lainnya, katak
dilengkapi dengan dua pasang extremitates (Radiopoetro, 1996).
Cervix
(leher) pada katak ialah tidak nyata. Truncus
(badan) terletak di sebelah caudal caput,
batas antara caput dan truncus pada katak tidak jelas. Ukuran
katak betina lebih besar daripada yang jantan (Hoeve, 1989).
b. Anatomi Internal Amphibi
i.
Sistem
Skeletal
Sistem skeletal pada Amphibi tersusun atas bagian yang
bertulang dan kartilago. Sistem skeletal ini berfungsi untuk melindungi bagian
vital pada Amphibi antara lain otak dan sistem saraf serta sistem yang
mengandung organ vital lainnya. Sistem
skeletal pada amphibi dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu skeleton soma
dan skeleton visceral (Lytle dan John, 2005).
Gambar 2.2 (A). Sistem skeletal pada amphibi. (B) sistem skeletal pada
reptil (Hebert, 2009)
2.3.1
Sistem Otot
Sistem otot pada Amphibi merupakan sistem otot yang
kompleks. Susunan otot-ototnya memperlihatkan banyak modifikasi berhubung
dengan gerakan-gerakan kompleks dari ekstremitates. Musculi dorsi tidak lagi
terbagi menjadi myomer, tetapi membentuk berkas-berkas longitudinal atau
obliqua, sebagian terletak di atas vertebrae sebagian diantara processus
transversus, dan sebagian lagi diantara ilia dan urostyles (Radiopoetro, 1996).
2.3.2
Sistem
Pencernaan
Sistem
pencernan pada Amphibi dimulai dari mulut dan saluran-salurannya. Lidah pada
mulut Amphibi berfungsi untuk membantu menangkap mangsanya. Saluran pencernaan
pada Amphibi terdiri atas faring, esofagus, perut, usus, dan berakhir pada
kloaka. Usus pada Amphibi terdiri atas duodenum, ileum dan usus besar (Lytle
dan John, 2005).
2.3.3
Sistem
Sirkulasi
Sistem sirkulasi pada Amphibi terdiri atas jantung dan
pembuluh darah. Jantung pada Amphibi terbagi menjadi tiga bagian yaitu dua
atrium dan satu ventrikel (bilik). Terdapat dua macam pembuluh darah pada
Amphibi yaitu pembuluh darah balik dan pembiluh darah vena (Lytle dan John,
2005).
2.3.4
Sistem
Pernapasan
Sistem
pernapasan pada Amphibi terdiri atas sepasang paru-paru, kulit, dan permukaan
dinding cavum oris. Amphibi dapat bernapas dengan kulit karena kulit pada
Amphibi selalu basah sehingga oksigen dari udara bebas dapat berdifusi dengan
baik (Lytle dan John, 2005).
2.3.5
Sistem
Urogenital
Sistem
urogenital pada Amphibi dibedakan menjadi dua bagian yaitu organ uropoetica dan
organ genitalia. Organ uropoetica terdiri dari ginjal, ureter, dan vesica
urinaria. Organ genitalia pada hewan jantan terdiri atas sepasang testes, vas
deferens, vesikula seminalis dan kloaka. Organ genitalia pada hewan betina terdiri
dari sepasang ovarium, oviduk, dan kloaka (Radiopoetro, 1996).
2.3.6
Sistem Saraf
Sistem saraf pada Amphibi terdiri dari tiga bagian
yaitu sistem saraf pusat, sistem saraf peripheral, dan sistem saraf autonom
(Lytle dan John, 2005).
Siklus Hidup Rana sp (Katak)
1. Tahap telur
Telur kodok ditutupi dengan kapsul
mirip agar-agar yang mengembang saat menyentuh air. Pengembangan ini membuat
volumenya membesar dan janin terlindungi. Telur-telur ini bertumpuk dalam satu
tumpukan agar kelangsungan hidup lebih terjaga dan panas juga lebih dapat
bertahan. Akibatnya kecebong dapat menetas dalam waktu singkat. Banyak katak
dan kodok memakai danau atau sungai yang mengering di masa tertentu, karena hal
ini mencegah hewan datang memakan telur dan kecebong mereka.
·
Tahap
kecebong (3 hari)
Kecebong memiliki
kepala besar dan tegak. Ada insangnya dan mulut yang terbuka untuk makan.
Insang luar muncul tiga hari setelah kecebong keluar dari telur
·
Tahap
kecebong lanjutan (4 minggu)
Insang luarnya
tertutup kulit tubuh dan digantikan oleh insang dalam. Mereka memakan ganggang.
Kaki belakang muncul.
·
Perubahan
kedua (6 minggu)
Kecebong mulai
terlihat seperti kodok kecil dengan ekor panjang. Mereka berenang di tepi
sungai secara berkelompok. Ekor ini kemudian memendek dan mulai berbentuk
seperti bumerang.
·
Perubahan
lanjutan kedua (9 minggu)
Sejenis jaringan
terbentuk dan membagi atrium jantung. Akibatnya jantungnya kini memiliki tiga
ruangan, yang membantu aliran darah antara jantung dan paru-paru.
·
Perubahan
lanjutan ketiga (16 minggu)
Kecebong telah
memiliki kaki belakang yang kuat. Matanya juga telah menonjol. Ekornya sangat
pendek.
·
Perubahan
terakhir
Kodok-kodok dewasa
berkumpul di tepian sungai sebelum meninggalkan air untuk pertama
kalinya. Mereka melakukan ini secara berkelompok.
·
Ibu dan
bapak kodok
Walaupun naluri bertahan hidup anura
tidak berkembang baik, katak dan kodok juga merawat anak mereka. Mereka
bertelur dalam jumlah besar untuk memastikan ada banyak kecebong yang dapat
lolos dari predator yang memakan telur. Lapisan gelatin juga melindungi telur
dari predator lain. Beberapa jenis kodok bahkan memelihara anak mereka dengan
menjadikan punggung mereka sendiri sebagai sarang. Contoh kodok demikian adalah
katak suriname.
D.
HISTOLOGI.
Ternyata katak ada dua jenis yaitu bufo
sp. Dan rana sp. Berikut perbedaan
kedua jenis katak tersebut
Rana dan bufo adalah dua contoh spesies
dari Anura yang sering dipelajari. Tubuh Rana dan Bufo dewasa pada umumnya dibedakan atas
kepala, badan dan anggota gerak. Bufo mempunyai badan berbentuk bulat,
sedangkan badan Rana berbentuk langsing memanjang. Rana mempunyai penonjolan
pada tempat persendian antara columna vertebralis dengan gelang panggul. Ujung
posterior badan terdapat kloaka. Kulit Bufo berbintil-bintil kasar dan kering,
sedangkan pada Rana dapat berwarna karena
adanya kromatofor yang terdiri atas melanofor yang mengandung pigmen
hitam dan coklat, serta lipo yang mengandung pigmen merah, kuning, dan orange.
3. KELAS REPTIL
Reptil (binatang melata) adalah sebuah kelompok
hewan vertebrata yang berdarah dingin dan memiliki sisik yang menutupi
tubuhnya. Reptilia adalah tetrapoda (hewan dengan empat tungkai) dan menelurkan
telur yang embrionya diselubungi oleh membran amniotik. Sekarang ini mereka
menghidupi setiap benua kecuali Antartika, dan saat ini mereka dikelompokkan
sebagai:
Ordo Crocodilia (buaya, garhial, caiman, dan alligator): 23 spesies
Ordo Sphenodontia (tuatara Selandia Baru): 2 spesies
Ordo Squamata (kadal, ular dan amphisbaenia ("worm-lizards")):
sekitar 7.900 spesies
Ordo Testudinata (kura-kura, penyu, dan terrapin): sekitar 300 spesies
Mayoritas reptil adalah ovipar (bertelur) meski beberapa spesies Squamata
bersifat vivipar (melahirkan). Reptil vivipar memberi makan janin mereka
menggunakan sejenis plasenta yang mirip dengan mamalia.
Ukuran reptil bervariasi, dari yang berukuran hingga 1,6 cm (tokek kecil,
Sphaerodactylus ariasae) hingga berukuran 6 m dan mencapai berat 1 ton (buaya
air asin, Crocodylus porosus). Cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari
reptil adalah herpetologi.
Apa peranan reptil bagi kehidupan manusia dan apa contoh spesiesnya???
Ø
sebagai
bahan obat (ular)
Ø
sebagai
predator yang menguntungkan (ular sawah)
Ø
sebagai
pembasmi serangga (cicak)
Ø
sebagai
bahan barang yang memiliki nilai estetika (kulit buaya dan ular)
4. KELAS AVES
.1 Klasifikasi Aves
Klasifikasi Ekologis (berdasarkan
kebiasaan dan tempat hidupnya)
Burung yang hidup di tanah
(terrestrial), dengan ciri adaptasi kaki untuk berjalan.
Ordo : Strutioniformes
- Terrestrial (hidup di
daratan)
- Pada kaki (belakang) hanya
ada 2 jari
Contoh : Stenthio camelus
Burung Akuatik, dengan ciri khas pada kaki yang berselaput, bulu berminyak
dan bentuk paruh yang khas yang disesuaikan dengan jenis makanannya.
Ordo : Sphenisciformes
- Tungkai muka berbentuk
sirip yang berguna untuk berenang
- Tidak dapat terbang
- Bulu kecil menyerupai
sisik menutupi seluruh tubuh
- Tidak ada apteria, tidak
ada remiges
Contoh : Aptenodytes forsteri
III. Burung yang banyak diburu, umumnya berbulu indah atau daging dan
telurnya enak dimakan.
Ordo : Passeriformes
- Tiga jari kaki (belakang)
menunjuk ke muka, satu jari menunjuk ke belakang , berguna untuk bertengger
- Dengan bulu-bulu hias di
bawah sayap
Contoh : Paradisea minor, burung
cendrawasih
Ordo : Columbiformes
- Paruh pendek dan langsing
pada pangkalnya
- Ingluvies besar
Contoh : Columba livia, burung merpati
IV.Burung Petengger (Arboreal)
Ordo : Passeriformes
- Tiga jari kaki (belakang) menunjuk ke muka,
satu jari menunjuk ke belakang; berguna untuk bertengger
- Kebanyakan dapat berkicau
dengan indah
- Mereka yang memakan
biji-bijian mempunyai paruh yang berbentuk conus
- Mereka yang memakan
insecta, mempunyai paruh yang runcing
Contoh : Mirafra javanica, branjangan
V. Burung Berkicau
Ordo : Charadriiformes
- Di antara jari-jari kaki
(belakang) kebanyakan ada selaput berenang
- Tungkai belakang agak
panjang
- Sayap kuat
- Ada yang mempunyai tiga
jari kaki (belakang)
- Paruh panjang
- Lidah tebal dan berbentuk
silinder
Contoh : Cacatua triton, kakatua
5. KELAS MAMALIA
Binatang
menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang terutama dicirikan
oleh adanya kelenjar susu, yang pada betina menghasilkan susu sebagai sumber
makanan anaknya; adanya rambut; dan tubuh yang endoterm atau "berdarah
panas". Otak mengatur sistem peredaran darah, termasuk jantung yang
beruang empat. Mamalia terdiri lebih dari 5.000 genus, yang tersebar dalam 425
keluarga dan hingga 46 ordo, meskipun hal ini tergantung klasifikasi ilmiah
yang dipakai.
Secara filogenetik, yang disebut
Mamalia adalah semua turunan dari nenek moyang monotremata (seperti echidna)
dan mamalia therian (berplasenta dan berkantung atau marsupial)
Karakteristik
Sebagian besar mamalia melahirkan keturunannya, tapi ada beberapa mamalia
yang tergolong ke dalam monotremata yang bertelur. Kelahiran juga terjadi pada
banyak spesies non-mamalia, seperti pada ikan guppy dan hiu martil; karenanya
melahirkan bukan dianggap sebagai ciri khusus mamalia. Demikian juga dengan
sifat endotermik yang juga dimiliki oleh burung.
Monotremata tidak memilki puting susu, namun tetap
memiliki kelenjar susu. Artinya, monotremata memenuhi syarat untuk masuk ke
dalam kelas Mamalia. Perlu diketahui bahwa taksonomi yang sering digunakan
belakangan ini sering menekankan pada kesamaan nenek moyang; diagnosa
karakteristik sangat berguna dalam identifikasi asal-usul suatu makhluk. Jika
ada salah satu anggota Cetacea ternyata tidak memiliki karakteristik mamalia,
maka ia akan tetap dianggap sebagai mamalia karena nenek moyangnya sama dengan
mamalia lainnya.
Mamalia memiiki 3 tulang pendengaran dalam setiap
telinga dan 1 tulang (dentari) di setiap sisi rahang bawah. Vertebrata lain
yang memiliki telinga hanya memiliki 1 tulang pendengaran (yaitu, stapes) dalam
setiap telinga dan paling tidak 3 tulang lain di setiap sisi rahang.
Mamalia memliki integumen yang terdiri dari 3
lapisan: paling luar adalah epidermis, yang tengah adalah dermis, dan paling
dalam adalah hipodermis. Epidermis biasanya terdiri atas 30 lapis sel yang
berfungsi menjadi lapisan tahan air. Sel-sel terluar dari lapisan epidermis ini
sering terkelupas; epidermis bagian paling dalam sering membelah dan sel
anakannya terdorong ke atas (ke arah luar). Bagian tengah, dermis, memiliki
ketebalan 15-40 kali dibanding epidermis. Dermis terdiri dari berbagai komponen
seperti pembuluh darah dan kelenjar. Hipodermis tersusun atas jaringan adiposa
dan berfungsi untuk menyimpan lemak, penahan benturan, dan insulasi. Ketebalan
lapisan ini bervariasi pada setiap spesies.
Klasifikasi Mamalia
I. Subclassis Prototheria
Ordo : Monotremata
- Diketemukan
di Australia , Tasmania ,
Papua Nugini, dan Irian Jaya
- Pada tubuh terdapat spina
dan rambut
- Moncong memanjang dan
berbentuk silinder dengan mulut yang kecil, tidak ada gigi
- Lidah panjang, semut dan
anai yang merupakan makanannya dapat melekat di lidah
- Glandula mammae ada sepasang
dan bermuara di dinding peru
Contoh : Tachyglossus spec.
II. Infraclass Metatheria
Ordo : Marsupialia
- Rumus gigi : I 3/3 C 0/0
PM 5/5
- Betina memiliki marsupium,
kandungan di dinding perut yang menutupi papilla mammae
- Tidak terjadi plasenta
- Fertilisasi ovum intern :
perkembangan ovum di dalam uterus, tetapi sebelum perkembangan selesai, fetus
keluar dan masuk marsupium, dengan mulut ia melekat pada satu papilla mammae
dan tetap demikian sampai perkembangannya selesai
Contoh : Macropus spec, kanguru
III. Infraclass Eutheria
Ordo : Chiropterari
Fertilisasi ovum intern,
perkembangan terus berlangsung di dalam uterus, terjadi chorion dan plasenta
Membri anterius memanjang, begitu
pula jari tangan kedua sampai dengan kelima, di antara jari-jari itu ada
lipatan kulit yang dipakai untuk terbang dengan menggerakkannya seperti sayap
pada burung
Gigi-gigi runcing
Cotoh : Rhinolophus affinis,
kelelawar
Ordo : Primates
jari-jari dengan kuku
Arboreal atau terrestrial, dan diurnal
Ada sepasang glandula mammae yang terletak pectoral (pada dinding ventral
thorax)
Rumus gigi : I 2/2 C 1/1 P 2/2 M 3/3
Nares menunjuk ke bawah, jarak antara kedua nares kecil
Sering dengan kandung pipi
Ada ekor, tidak untuk memegang
Kulit pada bokong mengalami cornifikasi yang tebal disebut belulang duduk
Moncong agak menonjol dan
menyerupai moncong anjing
Contoh : Presbytis pyrrhus, lutung
Ordo : Carnivora
radius, ulna, tibia, fibula lengkap
terpisah
Dentes incisivi kecil, biasanya 3
buah pada tiap belah rahang
Dentes canini ada, langsing dan
panjang
Plasenta zonalis, plasenta
melingkari chorion
—
Familia : Canidae
v
Rumus gigi : I 3/3 C 1/1 P 4/4 M 2/3
v Biasanya ada 5 pasang glandula
mammae yang terletak pectoral, abdominal, dan inguinal (dekat lipat paha)
Contoh : Canis familiaris, anjing
Jenis-Jenis kaki pada mamalia
Plantigrad ( Homo sapiens )
Digigrad ( Felis )
Unguligrad ( Equus )
Ciri-ciri utama hewan mamalia sebagai berikut:
- Umumnya hidup di daratan, tetapi
ada pula yang hidup di air seperti ikan paus, lumba-luma
- Berdarah panas
- Pada kulit terdapat kelenjar keringat dan kelenjar minyak
- Otak berkembang dengan baik
- Fertilisasi internal
- Bernafas dengan paru-paru
- Terdapat 4 ruang jantung yang sempurna
RUJUKAN
Ø
Makalah
:Soni, ahmad, , Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Brawijaya, Malang
Ø Hoeve, 1989. Ensiklopedi Indonesia
Seri Fauna Reptilia dan Amfibia. Redaksi
Ensiklopedi Indonesia , Jakarta . PT. Intermasa
Ø
Anonim.
tanpa tahun. Speciation katak. http:www//biology.iupui.edu.fbiocoursesfch2spec.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar