Tugas : Embriologi
& Perkembangan Hewan TANGGAL: 21/09/2011
Pengertian Embriologi,Sel Tunggal,Blastula,Gastula,Neurula dan Embriologi
NAMA :
EKO PURNOMO
NPM : 030-909-021
SEMESTER : V (LIMA)
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Khairun Ternate
Program Study Pendidikan Biologi
2011
A. PENGERTIAN EMBRIOLOGI
Embriologi adalah cabang ilmu yang mempelajari perkembangan embrio dalam
rahim ibu. Embriogenesis adalah
proses pembentukan dan perkembangan embrio. Proses ini merupakan tahapan
perkembangan sel setelah mengalami pembuahan atau fertilisasi. Embriogenesis
meliputi pembelahan sel dan pengaturan di tingkat sel. Sel pada embriogenesis
disebut sebagai sel embriogenik.
Secara umum, sel embriogenik tumbuh dan berkembang
melalui beberapa fase, antara lain:
- Sel tunggal (yang telah dibuahi)
- Blastomer
- Blastula
- Gastrula
- Neurula
Pemodelan
embrio katak (Xenopus laevis)
Model yang sering dipakai
dalam penjelasan mengenai embriogenesis terbagi menjadi beberapa golongan
seperti amfibi, aves, reptil, pisces, serangga, dan mamalia, karena
masing-masing mempunyai pola pertumbuhan dan perkembangan yang sedikit berbeda
pada fase embrio.
Pada topik ini, model embrio yang digunakan
berasal dari golongan amfibi, yaitu Xenopus laevis.
Fertilisasi
hingga pembentukan Blastomer
Pada Xenopus, sel telur yang
telah mengalami fertilisasi mengalami pembelahan dan membentuk banyak sel kecil
yang akhirnya membentuk struktur blastomer, tanpa terjadi perubahan massa.
Dengan kata lain, sel embrio katak tidak bertambah besar, hanya bertambah
kompleks, berbeda dengan sel embrio manusia yang terus membesar. 12 pembelahan
awal yang terjadi pada embrio katak bersifat sinkron atau bersamaan waktunya,
namun membentuk struktur yang asimetris. Perbedaan pembelahan ini dipengaruhi
oleh kutub yang terjadi pada sel embrio hewan, yaitu kutub animal dan kutub
vegetal. Pada katak, bagian kutub vegetal yang berisi kuning telur terdapat
dalam jumlah yang lebih sedikit atau membelah lebih sedikit. Sel embriogenik
ini akan terus membelah dan membentuk struktur blastomer, yaitu struktur
kumpulan sel yang membentuk bola padat.
Pembentukan
Ektoderm, Mesoderm, dan Endoderm
Blastomer akan melanjutkan
pembelahan dan menambah jumlah sel. Saat jumlah sel mencukupi, sel-sel dari
kutub animal akan berusaha membungkus sel dari kutub vegetal, yang disebut
sebagai proses Gastrulasi, untuk menjadi prekursor awal pembentukan organ dan
jaringan tubuh dewasa.
Prekursor jaringan ini mulai dapat diamati dari
sejak fase blastomer, saat pembentukan kutub animal dan vegetal mulai terlihat.
Prekursor jaringan ini memiliki struktur awal berupa lapisan yang akan
terbentuk selama proses Gastrulasi. Lapisan tersebut dapat dibagi menjadi 3,
yaitu:
Ektoderm : lapisan
yang akan memberi bentuk luar hewan keseluruhan dan merupakan prekursor
epidermis dan sistem saraf, dibentuk dari sebagian besar kutub animal.
Endoderm : lapisan
yang dibuat dari kutub vegetal dan merupakan prekursor usus dan organ internal,
dibentuk dari sebagian besar kutub vegetal.
Mesoderm : merupakan
lapisan prekursor otot, jaringan penghubung, dan komponen lainnya yang akan
menghubungkan antara ektoderm dan endoderm, dibentuk dari sebagian kutub animal
dan kutub vegetal.
1. PROTEIN SEL TUNGGAL (Single
Cell Protein = SCP)
PROTEIN SEL TUNGGAL (Single
Cell Protein = SCP)adalah makanan berkadar protein tinggi, berasal dari
mikroorganisme
Contoh: 1. Mikoprotein dari Fusarium
.............. Substrat: tepung gandum dan ketan
............2. Spirulina dan Chlorella
Kelebihan SCP:
1. Kadar protein lebih tinggi dari
protein kedelai atau hewan
2. Pertumbuhan
cepat
Gbr.
Diagram umum proses/tahapan produksi SCP
2. Fase Blastula
Blastula terbentuk ketika sel
embrio katak (struktur blastomer) terus membelah, bergerak, dan membentuk
rongga pada bagian dalam (membentuk struktur bola berongga). Pada katak, rongga
ini disebut blastocoel dan terisi cairan internal yang dibatasi oleh sel
epitel.
3. Fase Gastrula
Saat blastula terus mengalami
pembelahan dan pertambahan jumlah sel, kutub animal akan berusaha membungkus
kutub vegetal dengan bergerak dan melakukan invaginasi, yang sering disebut
sebagai proses gastrulasi.
Gastrulasi ini berlangsung dengan urutan
kronologis sebagai berikut:
Pembentukan blastopore (saluran invaginasi)
Pembentukan lapisan ektoderm, mesoderm, dan
endoderm.
Selanjutnya sel bermigrasi dan berkohesi dengan
bantuan senyawa cadherin dan integrin. Fase gastrula ini dilanjutkan dengan:
Pembentukan
neurula dan notochord (pembentukan batang mesoderm sepanjang tubuh calon janin
yang nantinya menjadi vertebra / tulang belakang)
Pembentukan janin (diferensiasi sel saraf, organ,
jaringan lainnya)
Setelah seluruh fase berlangsung, sel terus tumbuh
dan berkembang sampai keluar dari rahim atau telur dan menjadi organisme
dewasa, lalu menghasilkan sel gamet dan melakukan pembuahan sel, dan siklus ini
pun terulang kembali.
4. Neurula
Neurula adalah suatu embrio
pada tahap awal pengembangan di mana neurulation terjadi. Neurulation adalah
pengembangan dari sistem saraf dalam vertebrata , di daerah menebal di atas
notochord di ectoderms . Pelat saraf akan melipat untuk menghasilkan tabung
saraf yang akan berkembang menjadi otak . Sisa jaringan akan berkembang menjadi
sumsum tulang belakang . Neurula melibatkan pembentukan tabung saraf internal
dari lembar eksternal sel. Tanda-tanda pertama dari neurulation yang merata dan
penebalan ektoderm yang melapisi notochord; daerah ini menebal membentuk
lempeng saraf. Tepi-tepi pelat saraf yang menjalankan suatu arah
anterior-posterior terus penebalan untuk membentuk pegunungan atau lipatan.
Antara lipatan saraf, bentuk alur dan memperdalam sebagai roll lipat di atasnya
untuk berkumpul di garis tengah. Flip sekering, membentuk silinder, tabung
saraf, dan lapisan atasnya terus ektoderm epidermis. Tabung saraf berkembang
tonjolan di ujung anterior, yang menjadi (seperti dikatakan di atas) divisi
utama otak; sisa tabung menjadi sumsum tulang belakang.
Referensi :
Ø
Alberts B,
Johnson A, Lewis J, Raff M, Roberts K, Walter P. 2002.
Ø
Molecular
Biology of The Cell. New York and London : Garland
Science NCBI Books[ISCR] Institute for Stem Cell Research. Of frogs, mice and
man: adaptation is the key to ensuring stem cells. By Ana Coutinho, Gillian
Morrison and Josh Brickman ISCR
Ø
Hasil browser
internet (google,wikipedia,dll )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar